Perbedaan Static & Stacking Load pada Pallet Plastik
Pallet plastik merupakan alat yang sangat penting dalam dunia logistik dan pergudangan. Digunakan untuk menata dan memindahkan barang, pallet membantu mempermudah proses penyimpanan dan pengangkutan barang. Namun, banyak orang yang masih bingung membedakan beberapa istilah teknis yang berkaitan dengan kapasitas beban yang dapat ditanggung oleh pallet plastik.
Dua istilah yang sering digunakan dalam dunia pallet adalah Static Load dan Stacking Load. Meskipun terdengar serupa, kedua istilah ini memiliki makna dan aplikasi yang berbeda. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara Static Load dan Stacking Load pada pallet plastik, sehingga Anda dapat memilih pallet yang sesuai dengan kebutuhan operasional Anda.
Static Load
Static Load adalah kapasitas beban yang dapat ditanggung oleh pallet plastik ketika pallet tersebut berada dalam posisi diam, biasanya diletakkan langsung di atas lantai atau permukaan datar lainnya. Pada kondisi ini, barang yang dimuat pada pallet tidak mengalami pergerakan atau perubahan posisi. Beban yang diterima pallet plastik dalam kondisi static biasanya lebih besar karena pallet tidak perlu menanggung beban tambahan akibat tumpukan barang di atasnya.
Sebagai contoh, ketika pallet plastik digunakan untuk menampung barang-barang yang akan dipindahkan ke dalam gudang atau proses pengiriman, beban pada pallet dalam kondisi static bisa bervariasi antara 1 hingga 6 ton, tergantung pada jenis dan ukuran pallet plastik itu sendiri. Perhitungan ini mempertimbangkan kemampuan material pallet untuk menahan beban berat tanpa mengalami kerusakan atau deformasi yang dapat merusak struktural pallet.
Beban yang lebih tinggi pada static load memungkinkan pallet digunakan untuk menampung barang-barang besar atau berat dalam kondisi tidak bergerak, sehingga memberikan keamanan dan stabilitas lebih pada barang yang disimpan.
Baca juga: Distributor Pallet Plastik Malang – Kebutuhan Industri Terlengkap
Stacking Load
Berbeda dengan static load, Stacking Load merujuk pada kapasitas beban yang dapat ditanggung oleh pallet plastik ketika pallet tersebut digunakan dalam kondisi ditumpuk atau ditempatkan di atas pallet lainnya. Dalam kondisi ini, pallet harus menanggung beban dari barang yang ditumpuk di atasnya, yang biasanya berupa karungan, jumbo bag, karton, atau jenis kemasan lain yang dapat disusun bertumpuk.
Pada stacking load, kapasitas beban yang dapat ditanggung oleh pallet plastik umumnya lebih rendah dibandingkan dengan static load. Hal ini disebabkan oleh tekanan dan distribusi beban yang tidak merata pada pallet yang berada di bagian bawah. Biasanya, stacking load pada pallet plastik berkisar antara 1 hingga 4 ton, tergantung pada jenis dan kualitas material pembuat pallet serta kondisi tumpukan barang di atasnya. Meskipun lebih rendah, kapasitas ini tetap cukup untuk menyusun barang secara efisien dalam ruang penyimpanan atau saat pengiriman barang dalam jumlah besar.
Perbedaan Static & Stacking Load
Secara sederhana, perbedaan utama antara static load dan stacking load terletak pada kondisi dan cara pallet digunakan. Static load mengacu pada beban yang dapat ditahan oleh pallet dalam posisi diam atau tanpa tumpukan, sementara stacking load mengacu pada beban yang dapat ditanggung oleh pallet saat berada di bawah tumpukan barang. Memahami perbedaan ini sangat penting agar Anda dapat memilih pallet yang tepat sesuai dengan kebutuhan operasional dan beban yang akan ditangani.
Jika Anda masih merasa kebingungan atau membutuhkan konsultasi lebih lanjut mengenai jenis pallet plastik yang tepat untuk kebutuhan Anda, jangan ragu untuk menghubungi layanan Customer Service kami. Kami siap membantu Anda untuk menemukan solusi terbaik, karena kepuasan Anda adalah prioritas utama kami.
WhatsApp: +(62) 877-9287-4074